Crystal X banner

Minggu, 28 Desember 2014

Trauma Sampai Gangguan Jiwa Akibat Dari Aborsi

Aborsi merupakan sebuah tindakan dengan risiko yang sangat tinggi bagi janin maupun sang ibu yang mlakukannya. Dampak negatif dari dilakukannya aborsi tidak hanya pada kesehatan fisik namun juga akan berdampak pada kesehatan psikologis. Rasa menyesal, gelisah bahkan bersalah dan trauma hingga gangguan kejiwaan bisa timbul pada seorang yang telah melakukan aborsi. Inilah beberapa trauma yang ditimbulkan setelah melakukan aborsi.
Rasa Bersalah
Seperti yang telah dijelaskan Dr. Paul dan Teri Reisser bahwa wanita yang melakukan aborsi akan dihantui oleh rasa bersalah karena telah membunuh janin yang ada dalam kandungannya. Rasa bersalah tersebut akan terus menerus dirasakan karena ia merasa telah gagal melindungi calon anaknya.
Rasa Cemas
Hamper semua wanita yang melakukan aborsi merasa cemas atas perbuatan yang telah mereka lakukan tersebut. Kecemasan itu timbul dalam berbagai bentuk dan reaksi tubuh mulai dari pusing, jantung berdebar lebih cepat, sakit perut bahkan sakit kepala yang berkepanjangan.
Menghindari anak kecil atau wanita yang sedang hamil
Seorang wanita yang baru saja melakukan aborsi bisa saja merasa takut dengan orang yang ada sekitarnya, terlebih pada anak-anak dan wanita yang sedang hamil. Dan untuk menghindari rasa bersalah dan kecemasan dalam dirinya terssebut, ia cenderung akan menghindar dari orang-orang tersebut dan tidak jarang seorang yang telah melakukan aborsi akan menghindari tempat-tempat khusus untuk bayi maupun ibu hamil.
Depresi
Setiap wanita yang melakukan aborsi kebanyakan akan mengalami sakit hati dan rasa sedih yang teramat sangat. Dan banyak wanita yang telah melakukan aborsi merasa depresi dengan hidupnya kemudian dia akan merasa bersalah, putus asa dan bisa menangis tiada henti sepanjang hari.
Bunuh Diri
Aborsi menjadikan orang yang melakukannya merasa bersalah, menyesal bahkan akan menimbulkan depresi. Jadi tidak heran jika orang yang telah melakukan aborsi memiliki pikiran untuk mengahiri hidupnya atau bunuh diri. Bunuh diri tersebut disinyalir sebagai pilihan terbaik sebagai pengganti rasa bersalah dalam diri orang yang melakukan aborsi.
Ketakutan di tanggal dilakukannya aborsi
Wanita yang melakukan sudah melakukan aborsi sering kali merasa bersalah bahkan terbiasa mengingat hari dimana ia melakukan hal tersebut. Dan di saat itulah tidak jarang ia akan merasakan ketakutan serta rasa cemasan yang berlebih. Dan tanggal yang sama dengan saat ia melakukan aborsi bisa jadi menjadi tanggal yang sangat menakutkan baginya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar