Radang tenggorokan yang
mengganggu dapat disebabkan oleh banyak hal dan salah satu factor penyebab yang
paling sering terjadi karena terdapat virus pada tenggorokan Anda. Radang
tenggorokan ini dapat terjadi pada bayi hingga orang yang sudah dewasa. Disini kami
akan membahas tentang beberapa fase penyebab radang tenggorokandari fase
subkronik hingga penyebab radang tenggorokan yang sudah parah atau kronis.
Radang tenggorokan bisa dibagi menjadi 3 fase :
·
Akut
Radang tenggorokan fase akut
terjadi kurang dari dua minggu dari awal terjadinya radang. Dalam fase ini ada beberapa hal yang terjadi
seperti cairan pada tenggorokan dominan berwarna bening dan penyebab utamanya
dikarenakan oleh virus yang terdapat dalam tenggorokan. Dalam satu hingga dua
hari rasa yang ditimbulkan dari radang ini tenggorokan akan terasa lebih berat.
Jika anda melihat bagian tenggorokan anda dengan menggunkan alat penerang, akan
terlihat warna kemerahan dan terdapat benjolan kemerahan. Gejala radang
tenggorokan ini akan menimbulkan efek pada tubuh anda misalkan demam dan nyeri
tenggorokan dan rasa sakit saat menelan makanan selain itu mengalami pembesaran
getah bening di bagian leher.
·
Subkronik
Fase subkronik terjadi dari 2 minggu hingga 3 bulan
awal terjadinya radang. Pada fase ini akan timbul bercak-bercak pada bagian
tenggorokan Anda disertai timbulnya warna merah muda . Pada fase subkronik akan
ada cairan yang di keluarkan dari tenggorokan berwarna keruh dan tenggorokan akan
terlihat membengkak. Dan fase terakhir untuk radang pada tenggorokan yaitu Fase
Kronik.
·
Kronik
Fase ini terjadi lebih dari
3 bulan semenjak anda menderita penyakit ini. Radang tenggorokan dalam fase ini
justru tidak akan merasakan sakit seperti yang di alami pada dua fase
sebelumnya. Seperti rasa sakit saat menelan makanan, karena gejala yang
ditimbulkan lebih ringan dari fase sebelumnya. Pada fase kronik pada umumnya
anda akan merasa gatal, terasa kering dan ada lendir yang sulit untuk
dikeluarkan di dalam tenggorokan. Selain itu Anda yang menderita radang
tenggorokan akan lebih sering batuk dan merasa ada yang mengganjal di
tenggorokan Anda. Feringitis dalam fase kronis dapat ditemukan sebagai kelainan
pada bagian faring, yang merupakan dampak dari adanya infeksi saluran pernafasan
atas dan lainnya sebagainya.
Seperti yang telah disampaikan di atas, radang pada tenggorokan
juga dapat terjadi pada anak-anak dan berikut ini penyebab radang tenggorokan yang
terjadi pada anak :
Terjadinya radang
tenggorokan pada dasarnya 30 sampai 50% disebabkan oleh infeksi virus dan sisa
presentase juga dapat disebakan oleh bakteri dan alergi dalam tenggorokan.
Selain hal tersebut beikut beberapa hal yang dapat memicu terjadinya radang
tenggorokan:
• Sering menggunaan
kostikosteroid inhalasi bagi para penderita asma
• Terlalu
sering bernafas menggunakan mulut ketika hidung tersumbat
• Polusi
udara yang biasa disebabkan oleh debu dan asap rokok, atau berada didaerah industry
yang biasanya banyak polusi udara dari hasil limbah pabrik
• Mengkonsumsi
makanan yang dapat merangsang terjadinya radang tenggorokan, misalkan : makanan
pedas dan berminyak, minuman beralkohol, makanan asam dan minuman dingin
• Naiknya
asam lambung pada tenggorokan
• Rhinitis
dan sinusitis
Untuk menjaga agar buah hati antercinta terhindar dari radang tenggorokan alangkah
baiknya memperhatikan pola makan buah hati tercinta. Misalkan menjauhkannya dari
makanan pedas dan berminyak, juga minuman es atau dingin.
Radang tenggorokan yang menyerang bayi juga dapat timbul
karena virus maupun bakteri namun cara mengatasi radang tenggorokan pada bayi
berbeda dengan pengobatan pada anak, maupun pengobatan yang biasa dilakukan
pada orang dewasa. Pada umunya radang pada bayi bisa terjadi selama 3 sampai 4
hari. Dan berikut ini cara menanganinya.
1. Berikan
banyak cairan dan tetaplah memberikan ASI pada bayi Anda
2. Jika bayi
anda mengalami demam tinggi berikan paracetamol khusus bayi sesuai dosis yang
dianjurkan
3. Bila
demam pada bayi Anda terjadi hingga 5 hari, akan terlihat terdapat ruam di
bagian dada, perut juga tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar